Pramuka Indonesia memang sangat diperhitungkan di dunia. Karena, dari 162 NSO (National Scout Organization, setara Chief Commissioner/Ketua Kwarnas), anggota WOSM yang memiliki anggota terbesar di dunia, yaitu 21.842.404 anggota (data WOSM 2017).
Andalan Nasional Gerakan Pramuka bidang Hubungan Luar Negeri, Brata T. Hardjosubrotomengatakan, Indonesia diharapkan dapat mencapai target 22,7 juta anggota pramuka dari total upaya pencapaian visi WOSM (World Organization of Scout Movement/Organisasi Gerakan Pramuka Dunia) tahun 2023, yakni mencapai 100 juta anggota Pramuka seluruh dunia.
Indonesia memiliki tingkat densitas (kepadatan) paling tinggi di dunia. Dari 109 juta anak muda di Indonesia usia pramuka, 21,8 juta di antaranya adalah anak pramuka. “Rasionya 1:5. Artinya, satu dari lima anak muda Indonesia adalah anggota pramuka,” katanya.
Setelah Indonesia, di posisi kedua adalah Hongkong dan Bhutan. Namun densitasnya terpaut jauh. Pramuka Hongkong tercatat memiliki 97 ribu anggota dari 1,6 juta anak muda usia pramuka. Rasionya, 1: 17. Artinya, dari 17 anak muda di Hongkong, 1 di antaranya anggota pramuka.
Adapun jumlah anggota yang kecil sekaligus densitas paling rendah adalah pramuka Papua Nugini. Jumlah anggota pramukanya hanya 4.900 anggota dari 3,6 juta anak muda usia pramuka. Rasionya 1: 727. Artinya, dari 727 anak muda Papua Nugini hanya 1 orang yang tercatat sebagai anggota pramuka. (Citta Maya/balipost)
Adapun jumlah anggota yang kecil sekaligus densitas paling rendah adalah pramuka Papua Nugini. Jumlah anggota pramukanya hanya 4.900 anggota dari 3,6 juta anak muda usia pramuka. Rasionya 1: 727. Artinya, dari 727 anak muda Papua Nugini hanya 1 orang yang tercatat sebagai anggota pramuka. (Citta Maya/balipost)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar